KHAIRIL AMRI BLOG
expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

MENJADI GURU PROFESIONAL

SELAMAT DATANG DI KHAIRIL AMRI BLOG

Jumat, 10 Mei 2013

MARI BERLATIH UKA 2014

BAGIAN 1



BAGIAN 2


Sumber: http://www.soalukgonline.com/search/label/Soal%20UKG%20Online

Solusi Permasalahan Data Pokok Pendidikan - Dapodik

Data Pokok Pendidikan atau Dapodik merupakan sistem pendataan skala nasional yang terpadu, dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional, yang merupakan bagian dari Program perancanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif.

Kamis, 09 Mei 2013

DATA PESERTA UJI COBA UKA 2013 KAB LOMBOK BARAT

BERIKUT NAMA-NAMA GURU PESERTA UJI KOMPETENSI GURU BELUM BERSERTIFIKAT TAHUN 2013 KABUPATEN LOMBOK BARAT YANG AKAN MENGIKUTI UJI COBA APLIKASI DAN SYSTEM ON LINE....
DIHARAPKAN KEPADA REKAN-REKAN GURU YANG ADA NAMANYA DAN TERPILIH BISA DATANG 30 MENIT SEBELUM KEGIATAN BERLANGSUNG...
NAMA-NAMA YAG TERTERA KAMI AMBIL SECARA ACAK DARI PESERTA UKA GURU BELUM BERSERTIFIKAT TAHUN 2013....
BAGI REKAN-REKAN GURU YANG TIDAK ADA NAMA JANGAN BERKECIL HATI KARENA INI HANYA UJI COBA SYSTEM SAJA DAN AKAN DI LAKUKAN 2 KALI UJI COBA...
UJI COBA YANG PERTAMA INI AKAN DILAKSANAKAN DI 2 TEMPAT YAITU SMK N 1 KURIPAN DAN SMK N 2 KURIPAN PADA TANGGAL 10 MEI 2013 SELAMA SATU HARI DENGAN 3 SHIFT....
DEMIKIAN INFORMASINYA MOHON DI MAKLUMI...
TERIMA KASIH...

JADWAL DI SMKN 1 KURIPAN
JADWAL DI SMKN 2 KURIPAN

SUMBER: http://nuptkkablobar.blogspot.com/

Jumat, 03 Mei 2013

Rabu, 17 April 2013

INPUT DATA KHUSUS KEPALA SEKOLAH DI DAPODIK


Apa Itu JJM, JJM KTSP dan JJM Linier di Dapodik?
Bagi guru atau Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) telah melakukan pengecekan datanya di data pokok pendidikan (Dapodik) pasti sudah tahu JJM. Pengecekan secara online melalui website P2TK Dikdas ini untuk memastikan data guru yang sudah terkirim valid atau masih ada kesalahan. Data diinput dan dikirim sendiri oleh sekolahan (opertaor) masing-masing melalui Aplikasi Pendataan Pendidikan ke server pusat Dapodik secara online.

Setelah login ke P2TK Dikdas guru atau PTK akan melihat data-datanya nomor 0 sampai 20. Data inilah yang nantinya akan dijadikan dasar penerbitan SK Tunjangan Profesi (SK TP) atau juga dikenal dengan SK Dirjen. Jika ada data yang fatal (salah) akan berakibat pada penerimaan Tunjangan Profesi. Khususnya data nomor 17 yaitu Kode Bidang Studi Sertifikasi dan nomor 20 yaitu Total Jam Mengajar Sesuai.

Selasa, 16 April 2013

CEK SK TUNJANGAN PROFESI DAN LAINNYA


Sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru Tahun 2013, Tunjangan profesi disalurkan kepada rekening guru yang memenuhi persyaratan antara tanggal 9 – 16 setiap triwulan. Untuk triwulan I (Pertama) tanggal 9 – 16 April 2013,  untuk triwulan II tanggal  9 – 16 Juli 2013,  untuk triwulan III tanggal  9 – 16 Oktober 2013 dan untuk triwulan IV tanggal  9 – 16 Desember 2013. Sebelum tunjangan profesi guru dicairkan, sebelumnya telah diterbitkan SKTP untuk satu tahun berjalan.
Untuk melakukan pengecekan apakah SK sudah cetak atau belum, caranya sebagai berikut:
1. Masuk ke link Cek SK TP P2TK Dikdas. Anda akan masuk ke laman seperti gambar di bawah ini:


2. Login dengan menggunakan NUPTK Anda dengan menggunakan password seperti pada cek verifikasi data guru, yaitu tanggal lahir dengan format YYYYMMDD. Misalkan kelahiran anda adalah 18 Desember 1975, maka passwordnya adalah 19751218.

Minggu, 31 Maret 2013

APLIKASI SEDERHANA INPUT NILAI RAPOR, US MENJADI NS


Bagi rekan-rekan guru yang mengalami kesulitan dalam membuat daftar Nilai Sekolah yang berasal dari 40% rata-rata rapor ditambah 60% rata-rata Ujian Sekolah, ini saya kasi software sederhananya dalam bentuk format excel formula ... mau coba... gratis lho..., tapi jika ada kekurangannya silahkan berikan saran yang membangun. Smoga bermanfaat.
Untuk mendownload klik  di sini 

Jumat, 22 Maret 2013

UKA 2013 KAB. LOMBOK BARAT


UKA 2013 LOBAR akan dilaksanakan di SMKN 1 dan 2 Kuripan
Jika ingin mendownload  daftar peserta UKA klik di sini

Minggu, 10 Maret 2013

Apa Itu JJM, JJM KTSP dan JJM Linier di Dapodik?

Bagi guru atau Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) telah melakukan pengecekan datanya di data pokok pendidikan (Dapodik) pasti sudah tahu JJM. Cek Data PTK Online ini untuk memastikan data guru yang sudah terkirim valid atau masih ada kesalahan. Data diinput dan dikirim sendiri oleh sekolahan (opertaor) masing-masing melalui Aplikasi Pendataan Pendidikan ke server pusat Dapodik secara online.

Senin, 25 Februari 2013

POS UN SD/MI & SMP/MTs 2013

POS UN (Ujian Nasional) Tahun 2013 untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs, SMA/MA/SMK akhirnya dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), 29 Januari 2013. Memang rilis Peraturan POS UN Tahun 2013 ini berbeda waktunya (terlambat) dibandingkan dengan Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional tahun-tahun sebelumnya yang biasanya sudah dikeluarkan sejak bulan Desember. Belum ada keterangan resmi mengenai keterlambatan ini.
Setelah sekian lama ditunggu-tunggu, akhirnya POS UN 2013 ditetapkan juga melalui Peraturan BSNP Nomor 0021/P/BSNP/I/2013 (POS UN SD / MI) dan Nomor 0020/P/BSNP/I/2013 (POS UN SMP / MTs, SMA / MA / SMK).
 
DOWNLOAD   POS UN SD-MI & SMP/MTS 2013 + TATA TERTIB UN SISWA DAN PENGAWAS

Jumat, 15 Februari 2013

CARI NISN


Masuk bulan Januari 2013 server NISN sering error, tapi sekarang kami sudah menemukan link aktifnya
KLIK   DI SINI     atau    DI SINI


Senin, 11 Februari 2013

FORMAT DAFTAR RIWAYAT PEKERJAAN

Berawal dari begitu repotnya saya dalam membantu rekan-rekan guru PNS dalam mengumpulkan riwayat pekerjaan dari SK CPNS sampai dengan SK terakhir dengan urut sesuai gaji pokoknya, ini kami berikan contoh formatnya agar para PNS tidak menunda-nunda dalam membuat daftar riwayat pekerjaan dalam bentuk format di bawah ini, agar pada saat pensiun nanti kita tidak repot, usahakan diperbaharui setiap terbitnya SK. Untuk Format dalam bentuk excel silahkan download DI SINI
Semoga Bermanfaat.

Kamis, 31 Januari 2013

SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN KELAS


HAKIKAT PTK

Penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan sebutan PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan oleh guru dalam upaya memperbaiki praktik praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. PTK tersebut dilakukan oleh guru yang bertujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya sehingga berfokus pada proses dan hasil belajar yang terjadi di kelas. Sebagai upaya perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas, dalam PTK terdapat tindakan nyata guru dalam proses pembelajaran yang diyakini lebih baik dari biasa dilakukan. Guru yang profesional akan segera melakukan sesuatu tindakan bila di kelasnya terjadi persoalan atau permasalahan yang mengurangi mutu proses dan hasil pembelajaran.

Minggu, 27 Januari 2013

Sabtu, 05 Januari 2013

CEK DATA PTK ONLINE


SEGERA PASTIKAN BAHWA ANDA TERDAFTAR ....

Silahkan cek satu persatu link di bawah ini untuk mengetahui data individu PTK.

Link 1 

Link 2 

Link 3 

Link 4 

Link 5

Link 6

Data yang muncul pada link ini berasal dari dapodikdas, dan jika terjadi kesalahan data, silahkan perbaiki pada dapodikdas sekolah masing-masing. 

Minggu, 23 Desember 2012

MENGISI NILAI MURNI DENGAN FUNGSI MS. EXCEL

Nilai murni peserta didik hasil ujian semester, UTS, US, dll. merupakan bukti sampai dimana daya serap peserta didik terhadap suatu pembelajaran dan sampai dimana keberhasilan pendidik yang telah mentransferkan kompetensinya.

Dari pengalaman kami dalam menghitung nilai murni peserta didik dengan mengklasifikasikan sesuai rentang nilai memang agak repot. Lewat blog ini kami mau berbagi kepada bapak dan ibu guru bahwa kami telah membuat software sederhana tentang aplikasi input nilai murni dalam bentuk Ms.Excel dengan mengguanakan Fungsi. Silahkan di coba ... dan mohon maaf bila ada kekurangan...kritik, saran, masukan sangat kami harapkan 

Download di sini

versi terbaru DI SINI

Kamis, 13 Desember 2012

TUTORIAL PENGISIAN DATA CALON PESERTA UN 2013 DENGAN SISTEM IMPORT

Oleh: KHAIRIL AMRI, S.Pd.

  Bagi rekan-rekan Operator Sekolah yang mengalami kendala dalam pengisian aplikasi pendataan calon peseta UN 2013 dengan sistem import nih saya kasi Tutorialnya....Saya udah coba....alhamdulillah berhasil ....

 Jika ingin mengunduh klik DI SINI

Untuk 2015 klik di sini
Tutorial Pengisian Biodata Un Sd 2012

Kamis, 06 Desember 2012

DOWNLOAD SOAL UJIAN SMSTR GANJIL 6 MP KLS 1 DAN 2 SD


Ujian Semester Ganjil akan segera datang. Untuk lebih suksesnya di ujian nanti SDN 1 BAGIK POLAK membantu bapak dan ibu guru untuk menyiapkan soal-soal dan kunci jawaban 6 mata pelajaran Kelas 1 dan 2 Semester Ganjil.
Soal-soal yang kami berikan jangan sepenuhnya diterima, anda cek dulu. Kalau memang ada yang kurang pas DEL saja, tambah bagus jika hasil revisi anda dikirim ke email sdnegeri1bagikpolak@gmail.com  atau khairilamri71@gmail.com  untuk kami upload sebagai bahan revisi untuk teman-teman yang lain.
Semoga soal ini menambah bank soal anda, semoga anda dan anak-anak lebih baik. Klik aja langsung isinya 6 mata pelajaran ... 
Ok, ...... untuk KELAS 1 SD klik DI SINI 
Untik KELAS 2 klik  DI SINI

Smoga Bermanfaat ..."""" 

O yaa .... saya tambah lagi nih...soal SBK dan MULOK BHS SASAK Untuk Kelas VI
unduh DI SINI 

Selasa, 04 Desember 2012

CARA PENYUSUNAN KISI-KISI DAN BUTIR SOAL


A.  Jenis perilaku yang dapat diukur
Dalam menentukan perilaku yang akan diukur, penulis soal dapat mengambil atau memperhatikan jenis perilaku yang telah dikembangkan oleh para ahli pendidikan, di antaranya seperti Benjamin S. Bloom, Quellmalz, R.J. Mazano dkk, Robert M. Gagne, David Krathwohl, Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay, Linn dan Gronlund.
1.  Ranah kognitif yang dikembangkan Benjamin S. Bloom adalah: (1) Ingatan di antaranya seperti: menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, mendefinisikan; (2) Pemahaman di antaranya seperti:      membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakan, mengambil kesimpulan; (3) Penerapan di antaranya seperti: menggunakan, menerapkan; (4) Analisis di antaranya seperti: membandingkan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, menganalisis; (5) Sintesis antaranya seperti: menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun; (6) Evaluasi di antaranya seperti: menafsirkan, menilai, memutuskan.
2.  Jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz adalah: (1) ingatan, (2) analisis, (3) perbandingan, (4) penyimpulan, (5) evaluasi.
3.  Jenis perilaku yang dikembangkan R. J. Mazano dkk. adalah: (1) keterampilan memusat (focusing skills), seperti: mendefinisikan, merumuskan tujuan, (2) keterampilan mengumpulkan informasi, seperti: mengamati, merumuskan pertanyaan, (3) keterampilan mengingat, seperti: merekam, mengingat, (4) keterampilan mengorganisasi, seperti: membandingkan, mengelompokkan, menata/mengurutkan, menyajikan; (5) keterampilan menganalisis, seperti mengenali: sifat dari komponen, hubungan dan pola, ide pokok, kesalahan; (6) keterampilan menghasilkan keterampilan baru, seperti: menyimpulkan, memprediksi, mengupas atau mengurai; (7) keterampilan memadu (integreting skills), seperti: meringkas, menyusun kembali; (8) keterampilan menilai, seperti: menetapkan kriteria, membenarkan pembuktian.....
4.  Jenis perilaku yang dikembangkan Robert M. Gagne adalah: (1) kemampuan intelektual: diskriminasi, identifikasi/konsep yang nyata, klasifikasi, demonstrasi, generalisasi/menghasilkan sesuatu; (2) strategi kognitif: menghasilkan suatu pemecahan; (3) informasi verbal: menyatakan sesuatu secara oral; (4) keterampilan motorist melaksanakan/menjalankan sesuatu; (5) sikap: kemampuan untuk memilih sesuatu. Domain afektif yang dikembangkan David Krathwohl adalah: (1) menerima, (2) menjawab, (3) menilai.
5.  Domain psikomotor yang dikembangkan Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay adalah: (1) persepsi, (2) kesiapan, (3) respon terpimpin, (4) mekanisme; (5) respon yang kompleks, (6) organisasi, (7) karakterisasi dari nilai.
6.  Keterampilan berpikir yang dikembangkan Linn dan Gronlund adalah seperti berikut:
a.  Membandingkan
1)  Apa persamaan dan perbedaan antara … dan…
2)  Bandingkan dua cara berikut tentang ….
b.  Hubungan sebab-akibat
1)  Apa penyebab utama …
2)  Apa akibat …
c.   Memberi alasan (justifying)
1)  Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?
2)  Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju dengan pernyataan tentang ….
d.  Meringkas
1)  Tuliskan pernyataan penting yang termasuk …
2)  Ringkaslah dengan tepat isi …
e.  Menyimpulkan
1)  Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ….
2)  Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa berikut ….
f.   Berpendapat (inferring)
1)  -Berdasarkan …, apa yang akan terjadi bila
2)  Apa reaksi A terhadap …
g.  Mengelompokkan
1)   Kelompokkan hal berikut berdasarkan ….
2)   Apakah hal berikut memiliki …
h.  Menciptakan
1)  Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ….
2)  Lengkapilah cerita … tentang apa yang akan terjadi bila ….
i.    Menerapkan
1)  Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ….
2)  Tuliskan … dengan menggunakan pedoman….
j.    Analisis
1)  Manakah penulisan yang salah pada paragraf ….
2)  Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama ….
k.  Sintesis
1)  Tuliskan satu rencana untuk pembuktian …
2)  Tuliskan sebuah laporan …
l.    Evaluasi
1)    Apakah kelebihan dan kelemahan ….
2)    Berdasarkan kriteria …, tuliskanlah evaluasi tentang…

B.  Penentuan Perilaku yang Akan Diukur
Setelah kegiatan penentuan materi yang akan ditanyakan selesai dikerjakan, maka kegiatan berikutnya adalah menentukan secara tepat perilaku yang akan diukur. Perilaku yang akan diukur, pada Kurikulum  Berbasis Kompetensi tergantung pada tuntutan kompetensi, baik standar kompetensi maupun kompetensi dasarnya. Setiap kompetensi di dalam kurikulum memiliki tingkat keluasan dan kedalaman kemampuan yang berbeda. Semakin tinggi kemampuan/perilaku yang diukur sesuai dengan target kompetensi, maka semakin sulit soal dan semakin sulit pula menyusunnya. Dalam Standar Isi, perilaku yang akan diukur dapat dilihat pada “perilaku yang terdapat pada rumusan kompetensi dasar atau pada standar kompetensi”. Bila ingin mengukur perilaku yang lebih tinggi, guru dapat mendaftar terlebih dahulu semua perilaku yang dapat diukur, mulai dari perilaku yang sangat sederhana/mudah sampai dengan perilaku yang paling sulit/tinggi, berdasarkan rumusan kompetensinya (baik standar kompetensi maupun kompetensi dasar). Dari susunan perilaku itu, dipilih satu perilaku yang tepat diujikan kepada peserta didik, yaitu perilaku yang sesuai dengan kemampuan peserta didik di kelas.
C.  Penentuan dan Penyebaran Soal
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.

Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil


D.  Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi (test blue-print atau table of specification) merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi dapat berbentuk format atau matriks seperti contoh berikut ini.

FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenis sekolah        :  ………………………                  
Jumlah soal          :  ………………………
Mata pelajaran     :  ………………………                  
Bentuk soal/tes    :  ………………...........
Kurikulum            :  ………………………                    
Penyusun            :  1.  ………………… 2.  …………………
    Alokasi waktu        :  ………………………  
                                                      


Keterangan:
Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini.
1.  Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
2.  Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3.  Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.

E.  Perumusan Indikator Soal
Indikator dalam kisi-kisi merupakan pedoman dalam merumuskan soal yang dikehendaki. Kegiatan perumusan indikator soal merupakan bagian dari kegiatan penyusunan kisi-kisi. Untuk merumuskan indikator dengan tepat, guru harus memperhatikan materi yang akan diujikan, indikator pembelajaran, kompetensi dasar, dan standar kompetensi. Indikator yang baik dirumuskan secara singkat dan jelas. Syarat indikator yang baik: menggunakan kata kerja operasional (perilaku khusus) yang tepat, menggunakan satu kata kerja operasional untuk soal objektif, dan satu atau lebih kata kerja operasional untuk soal uraian/tes perbuatan, dapat dibuatkan soal atau pengecohnya (untuk soal pilihan ganda).
Penulisan indikator yang lengkap mencakup A = audience (peserta didik) , B = behaviour (perilaku yang harus ditampilkan), C = condition (kondisi yang diberikan), dan D = degree (tingkatan yang diharapkan). Ada dua model penulisan indikator. Model pertama adalah menempatkan kondisinya di awal kalimat. Model pertama ini digunakan untuk soal yang disertai dengan dasar pernyataan (stimulus), misalnya berupa sebuah kalimat, paragraf, gambar, denah, grafik, kasus, atau lainnya, sedangkan model yang kedua adalah menempatkan peserta didik dan perilaku yang harus ditampilkan di awal kalimat. Model yang kedua ini digunakan untuk soal yang tidak disertai dengan dasar pertanyaan (stimulus).
(1)   Contoh model kesatu untuk soal menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Indikator: Diperdengarkan sebuah pernyataan pendek dengan topik “belajar mandiri”, peserta didik dapat menentukan dengan tepat pernyataan yang sama artinya.
Soal  : (Soal dibacakan atau diperdengarkan hanya satu kali, kemudian peserta didik memilih dengan tepat satu pernyataan yang sama artinya. Soalnya adalah: “Hari harus masuk kelas pukul 7.00., tetapi dia datang pukul 8.00 pagi hari.”)
Lembar tes hanya berisi pilihan seperti berikut:
a.  Hari masuk kelas tepat waktu pagi ini.
b.  Hari masuk kelas terlambat dua jam pagi ini
c.   Hari masuk kelas terlambat siang hari ini,
d.  Hari masuk kelas terlambat satu jam hari ini
Kunci: d
(2)   Contoh model kedua
Indikator: Peserta didik dapat menentukan dengan tepat penulisan tanda baca pada nilai uang.
Soal: Penulisan nilai uang yang benar adalah ….
a.  Rp 125,-
b.  Rp 125,00
c.   Rp125
d.  Rp125.
Kunci: b
F.  Langkah-langkah Penyusunan Butir Soal
Agar soal yang disiapkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulangan/ujian yang sahih dan handal, maka harus dilakukan langkah-langkah berikut, yaitu: (1) menentukan tujuan tes, (2) menentukan kompetensi yang akan diujikan, (3) menentukan materi yang diujikan, (4) menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaiannya (tes tertulis: bentuk pilihan ganda, uraian; dan tes praktik), (5) menyusun kisi-kisinya, (6) menulis butir soal, (7) memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif, (8) merakit soal menjadi perangkat tes, (9) menyusun pedoman penskorannya (10) uji coba butir soal, (11) analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba, dan (12) perbaikan soal berdasarkan hasil analisis.
G.  Penyusunan Butir Soal Tes Tertulis
Penulisan butir soal tes tertulis merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam penyiapan bahan ulangan/ujian. Setiap butir soal yang ditulis harus berdasarkan rumusan indikator soal yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan berdasarkan kaidah penulisan soal bentuk obyektif dan kaidah penulisan soal uraian.
Penggunaan bentuk soal yang tepat dalam tes tertulis, sangat tergantung pada perilaku/kompetensi yang akan diukur. Ada kompetensi yang lebih tepat diukur/ditanyakan dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal uraian, ada pula kompetensi yang lebih tepat diukur dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk soal objektif. Bentuk tes tertulis pilihan ganda maupun uraian memiliki kelebihan dan kelemahan satu sama lain.
Keunggulan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan/perilaku secara objektif, sedangkan untuk soal uraian di antaranya adalah dapat mengukur kemampuan mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawabannya menurut kata-kata atau kalimat sendiri. Kelemahan soal bentuk pilihan ganda di antaranya adalah sulit menyusun pengecohnya, sedangkan untuk soal uraian di antaranya adalah sulit menyusun pedoman penskorannya.
H.  Penulisan Soal Bentuk Uraian
Menulis soal bentuk uraian diperlukan ketepatan dan kelengkapan dalam merumuskannya. Ketepatan yang dimaksud adalah bahwa materi yang ditanyakan tepat diujikan dengan bentuk uraian, yaitu menuntut peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan secara tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Adapun kelengkapan yang dimaksud adalah kelengkapan perilaku yang diukur yang digunakan untuk menetapkan aspek yang dinilai dalam pedoman penskorannya. Hal yang paling sulit dalam penulisan soal bentuk uraian adalah menyusun pedoman penskorannya. Penulis soal harus dapat merumuskan setepat-tepatnya pedoman penskorannya karena kelemahan bentuk soal uraian terletak pada tingkat subyektivitas penskorannya.
Berdasarkan metode penskorannya, bentuk uraian diklasifikasikan menjadi 2, yaitu uraian objektif dan uraian non-objektif. Bentuk uraian objektif adalah suatu soal atau pertanyaan yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif. Artinya perilaku yang diukur dapat diskor secara dikotomus (benar – salah atau 1 – 0). Bentuk uraian non-objektif adalah suatu soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing peserta didik, sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif. Untuk mengurangi tingkat kesubjektifan dalam pemberian skor ini, maka dalam menentukan perilaku yang diukur dibuatkan skala. Contoh misalnya perilaku yang diukur adalah “kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan”, maka skala yang disusun disesuaikan dengan tingkatan kemampuan peserta didik yang akan diuji.
Untuk tingkat SMA, misalnya dapat disusun skala seperti berikut.
Kesesuaiann isi dengan tuntutan pertanyaan 0 – 3
Skor
ü  Sesuai                    3
ü  Cukup/sedang         2
ü  Tidak sesuai            1
ü  Kosong                   0
Atau skala seperti berikut:
Kesesuaian isi dengan tuntutan pertanyaan 0 – 5 Skor
Skor
ü  Sangat Sesuai         5
ü  Sesuai                    4
ü  Cukup/sedang         3
ü  Tidak sesuai            2
ü  Sangat tidak sesuai  1
ü  Kosong                   0

Agar soal yang disusun bermutu baik, maka penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisannya. Untuk memudahkan pengelolaan, perbaikan, dan pengembangan soal, maka soal ditulis di dalam format kartu soal. Setiap satu soal dan pedoman penskorannya ditulis di dalam satu format. Contoh format soal bentuk uraian dan format penskorannya adalah seperti berikut ini.



Bentuk soalnya terdiri dari: (1) dasar pertanyaan/stimulus bila ada/diperlukan, (2) pertanyaan, dan (3) pedoman penskoran.
Kaidah penulisan soal uraian seperti berikut­.
1.      Materi
a.   Soal harus sesuai dengan indikator.
b.   Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan.
c.   Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan peugukuran.
d.   Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
2.      Konstruksi
a.  Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai.
b.  Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
c.   Setiap soal harus ada pedoman penskorannya.
d.  Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi.
3.      Bahasa
a.  Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
b.  Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku).
c.   Tidak menimbulkan penafsiran ganda.
d.  Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
e.  Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik.
I.  Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal bentuk pilihan ganda adalah menuliskan pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat kesederhanaan, serta panjang-pendeknya relatif sama dengan kunci jawaban. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, maka dalam penulisannya perlu mengikuti langkah-langkah berikut, langkah pertama adalah menuliskan pokok soalnya, langkah kedua menuliskan kunci jawabannya, langkah ketiga menuliskan pengecohnya.

Semoga bermanfaat

Unduh filenya DI SINI